Diproduksi Bio Farma, Ini Nama Baru Vaksin Sinovac di RI

Diproduksi Bio Farma, Ini Nama Baru Vaksin Sinovac di RI

Terbaiknews - JakartaCNBC Indonesia - Bio Farma saat ini sedang memproduksi vaksin Sinovac yang datang dalam...

Jakarta, CNBC Indonesia - Bio Farma saat ini sedang memproduksi vaksin Sinovac yang datang dalam bentuk bulk. Untuk vaksin tersebut, akan didaftarkan dengan nama yang berbeda.

Vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku datang sebanyak 15 juta dosis pada 12 Januari 2021 serta 2 Februari 2021 berjumlah 10 juta dosis. Sebelumnya telah datang 1,2 juta dosis diikuti 1,8 juta dosis berbentuk vaksin jadi.

"Vaksin ini akan dilakukan produksi di Biofarma dan akan didaftarkan dengan nama vaksin Covid-19 atau menggunakan nama generik dan dengan kemasan vial berisi 10 dosis," kata Juru Bicara Vaksin, Lucia Rizka Andalusia dalam Konperensi Pers Online, Senin (8/2/2021).


Untuk keamanan yang baru dan perbedaan ketersediaan dari single dus menjadi multiple, akan ada uji stabilitas minimal tiga bulan. Selain itu proses pengujian vaksin juga sedang berjalan.

Lucia mengatakan Badan POM akan mengevaluasi saat data mutu produk seluruhnya telah tersedia. Setelahnya akan disiapkan untuk penerbitan ijin penggunaan darurat.

"Saat ini proses pengujian terhadap vaksin sedang berjalan dan Badan POM akan mengevaluasi manakala semua data mutu produk telah tersedia untuk kemudian diterbitkan emergency use authorization," ungkapnya.

Vaksin yang semakin banyak menurutnya program vaksinasi untuk mencapai herd immunity bisa segera tercapai.

Sebagai informasi, Biofarma mengaku telah mulai produksi vaksin dari Sinovac mulai 14 Januari 2021 lalu. Produksi dilakukan di fasilitas produksi kota Bandung.

Seminggu setelah itu Biofarma menyatakan telah memproduksi sebanyak tiga juta vaksin yang siap dirilis. Saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI beberapa waktu lalu, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan dosis tersebut telah diproduksi dan menjalani proses quality control.

"Jadi dalam seminggu ada 3 batch proses produksi kita, 1 batch itu kira-kira 1 juta dosis. Sampai hari ini saya dapat laporan terakhir sudah ada 3 juta dosis yang sudah selesai diproduksi dan proses quality control untuk nanti bisa kirimkan ke BPOM untuk dapatkan lot release. Baru bisa didistribusikan kalau sudah dapatkan lot release dari BPOM," kata Honesti.


[Gambas:Video CNBC]

(roy/roy)