AYDA, Cara Inovatif Disainer Muda  Tampil di Pentas Global

AYDA, Cara Inovatif Disainer Muda Tampil di Pentas Global

Terbaiknews - Kompetisi tahun ini merefleksikan desain inovatif untuk solusi masa kini dan nanti
Kompetisi tahun ini merefleksikan desain inovatif untuk solusi masa kini dan nanti

,JAKARTA--Seni arsitektur dan disain interior merupakan paduan erat yang menjadi kekuatan sebuah seni karya bangunan. Perkembangan kedua ilmu tersebut telah membawa perubahan besar pada disain bangunan masa kini.

Keunggulan sebuah karya arsitektur maupun disain tergambar jelas melalui kompetisi Arsitektur dan Desain Interior antarnegara, Asia Young Designer Awards (AYDA) 2020/21. Ajang bergengsi pencarian talenta-talenta muda berbakat bidang arsitektur dan disain yang telah digelar sejak 2008.

Di Indonesia, AYDA yang digagas Nippon Paint didukung praktisi ternama di bidang Aristektur dan Desain Interior. Pada skala internasional, AYDA bekerja sama dengan Harvard University Graduate School of Design (GSD) di Boston, Massachusetts, United States. "AYDA harus berevolusi dan berkembang lebih dari sekadar kompetisi. Oleh karena itu, kami melibatkan pemangku kepentingan, mulai dari Arsitek, Desainer Interior, Developer, mahasiswa Arsitektur dan Desain Interior, dosen, praktisi industri, hingga entitas perusahaan untuk bersatu dan mendefinisikan ulang bagaimana masa depan akan melampaui konsep warna dan desain, dan pengaruhnya pada emosional, ekonomi, serta sosial,” ujar Jon Tan, CEO (Decorative Paints) Nippon Paint Indonesia, dalam keterangan tertulisnya, Ahad (7/2).

Selaras dengan hal itu, kompetisi AYDA tahun ini mengangkat tema Forward: Human-Centred Design. Sebuah gagasan yang merefleksikan desain inovatif untuk solusi masa kini dan masa depan yang berkelanjutan serta memperhatikan aspek sosial untuk populasi yang terus berkembang di era globalisasi ini.

Pandemi Covid-19 telah memberikan perubahan besar pada pola hidup atau kebiasaan manusia. Hal tersebut menjadi tantangan besar bagi kita semua untuk beradaptasi dengan perubahan. "Termasuk transformasi besar pada penyelenggaraan AYDA 2020/21 yang dilakukan secara virtual seperti roadshow, submission, coaching, mentoring, workshop, hingga grand final,” kata Jon Tan.

AYDA 2020/21 telah melakukan roadshow virtual di 17 Universitas di Indonesia yang diikuti 579 partisipan dan kini telah terpilih 11 finalis terbaik AYDA 2020/21.

Pada penyelenggaraan AYDA 2020/21, Gold Winner berhasil dimenangkan oleh dua mahasiswa terbaik, untuk kategori Arsitektur diwakili oleh Marietta Stefani dari Universitas Kristen Petra dengan karya Non-Visual Art Gallery dan Patricia Caitlyn Kurniawan dari Universitas Pelita Harapan dengan karya Antara untuk kategori Desain Interior.

“Tahun ini sangat berbeda, kita hanya bisa bertatap muka secara virtual selama proses AYDA 2020/21 berlangsung. Ada yang sesuatu yang hilang, tetapi itu semua terbayarkan saat kami para juri melihat semangat dan komitmen teman – teman mengikuti kompetisi ini mulai dari proses submission, coaching session, workshop hingga Grand Final," kata Anto Sudaryanto, juri untuk kategori Arsitek.

Marietta Stefani, Gold Winner AYDA 2020/21 kategori Arsitektur mengungkapkan, Meski tahun ini semua kegiatan harus dilakukan secara virtual, tetapi tidak menyurutkan semangatnya untuk memberikan yang terbaik. "AYDA telah memberikan perubahan besar bagi perkembangan karir saya di kemudian hari dan menjadi motivasi bagi saya untuk memberikan kontribusi besar bagi masyarakat," katanya.

Sebagai bentuk penghargaan dan motivasi bagi para Arsitek dan Desain Interior muda untuk mewujudkan desain yang berpusat pada manusia, AYDA memberikan penghargaan berupa uang tunai sebesar Rp 20 juta, kesempatan magang, serta mewakili Indonesia dalam ajang AYDA Summit 2021. Pemenang juga berkesempatan mendapatkan beasiswa senilai 10,000 dolar AS di Harvard Graduate School of Design bagi peraih Gold Award.