Imbas Bisnis Melemah di Tengah Pandemik, Kredit BCA Turun 2,1 Persen 

Imbas Bisnis Melemah di Tengah Pandemik, Kredit BCA Turun 2,1 Persen 

Terbaiknews - JakartaIDN Times - Total kredit PT Bank Central Asia (BCA) turun 2,1 persen year on year (yoy)...

Jakarta, IDN Times - Total kredit PT Bank Central Asia (BCA) turun 2,1 persen year on year (yoy) menjadi Rp575,6 triliun per Desember 2020. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, penurunan tersebut imbas pelemahan bisnis di tengah COVID-19.

"Fasilitas (kredit) tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal," kata Jahja dalam konferensi pers virtual, Senin (8/2/2021).

1. Rata-rata kredit tumbuh 4,7 persen

Imbas Bisnis Melemah di Tengah Pandemik, Kredit BCA Turun 2,1 Persen Ilustrasi credit (IDN Times/Arief Rahmat)

Namun demikian, lanjut Jahja, rata-rata kredit tumbuh 4,7 persen secara tahunan (yoy), sedangkan total fasilitas kredit untuk bisnis meningkat 5 persen yoy. Secara konsolidasi, total kredit tercatat sebesar Rp588,7 triliun atau melemah 2,5 persen yoy.

"Meski menghadapi sejumlah tantangan, BCA dan entitas anak mampu mencatatkan pertumbuhan laba sebelum provisi dan pajak (PPOP) hingga 11,2 persen yoy menjadi Rp45,4 triliun, ditopang oleh peningkatan likuiditas, biaya dana yang lebih rendah, dan perlambatan belanja operasional," katanya.

Sementara itu, laba bersih turun 5,0 persen yoy menjadi Rp27,1 triliun. Hal itu disebabkan biaya pencadangan yang lebih tinggi untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas aset.

2. Kredit korporasi meningkat hingga 7,7 persen

Imbas Bisnis Melemah di Tengah Pandemik, Kredit BCA Turun 2,1 Persen Ilustrasi Jakarta (IDN Times/Sunariyah)

Dari sisi pembiayaan, kredit korporasi meningkat hingga 7,7 persen yoy menjadi Rp255,1 triliun. Sementara itu, kredit komersial dan UKM menurun 7,9 persen yoy menjadi Rp186,8 triliun. Pada portofolio kredit konsumer, KPR turun 3,7 persen yoy menjadi Rp90,2 triliun, KKB terkontraksi 22,6 persen yoy menjadi Rp36,9 triliun, dan saldo outstanding kartu kredit turun 20,6 persen yoy menjadi Rp11,2 triliun. Secara total, kredit konsumer terkontraksi 10,8 persen yoy menjadi Rp141,2 triliun.

"Penurunan outstanding pada segmen konsumer tersebut disebabkan oleh tingkat pelunasan (repayment) yang lebih tinggi dibandingkan pemberian fasilitas kredit baru. Dari total portofolio kredit, sekitar 21,6 persen atau Rp127,2 triliun merupakan portofolio kredit keuangan berkelanjutan dalam rangka mendukung implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG)," kata Jahja.

3. Dana pihak ketiga naik 19,3 persen yoy menjadi Rp840,8 triliun

Imbas Bisnis Melemah di Tengah Pandemik, Kredit BCA Turun 2,1 Persen Ilustrasi buku tabungan BRI dan BCA (IDN Times/Umi Kalsum)

Dari sisi pendanaan, BCA mencatatkan kinerja dana pihak ketiga yang sehat, di mana current account and savings account (CASA) tumbuh 21,0 persen yoy mencapai Rp643,9 triliun. Sementara itu, deposito berjangka meningkat sebesar 14,0 persen yoy menjadi Rp196,9 triliun. Secara total, dana pihak ketiga naik 19,3 persen yoy menjadi Rp840,8 triliun di tahun 2020.

"Sejalan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga yang berkelanjutan, tahun 2020 telah menjadi tahun bersejarah bagi BCA, karena total aset perseroan mampu menembus seribu triliun rupiah untuk pertama kalinya, yakni mencapai Rp1.075,6 triliun atau naik 17,0 persen yoy," ujarnya.