Tingkatkan Kemampuan Desa, Business Meeting ITS Libatkan OPOP

–Upaya pembangunan desa dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui beragam cara. Yang terbaru adalah pertemuan bisnis yang diselenggarakan Pusat Kajian Kebijakan Publik Bisnis dan Industri (PKKPBI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Senin (8/2).

Bertempat di kawasan wisata Lembah Bencirang, Desa Kebon Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, business meeting itu dihadiri Sekretaris Tim One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur M. Ghofirin dan Kepala Desa Kebon Tunggul Siandi.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, program OPOP dijalankan dengan tiga pilar. Yaitu santripreneur, pesantrenpreneur, dan sosiopreneur.

Dalam kesempatan itu, Siandi menyatakan, pembangunan desa melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdesa) harus terus ditingkatkan.

”Alhamdulillah. Desa Kebon Tunggul ini sudah punya destinasi wisata yang luar biasa dan terus akan ditingkatkan,” terang Siandi.

Siandi menyampaikan, Bumdesa Gajah Mada Desa Kebontunggul sudah mengembangkan berbagai usaha. Baik di sektor pertanian, peternakan, maupun wisata.

Sementara itu, Sekjen OPOP Jatim M. Ghofirin, menyambut gembira kegiatan tersebut. Menurut dia, business meeting sangat dibutuhkan dan selaras dengan visi misi OPOP.

”Tujuan OPOP kan ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis pesantren. Jadi sinegi Bumdesa dan OPOP adalah sebuah keniscayaan,” ucap Ghofirin yang juga dosen di Universitas NU Surabaya itu.

Acara yang baru pertama kali dihadiri tim OPOP Jatim itu, diselenggarakan dengan tujuan membangun kolaborasi pentahelix. Yaitu dari unsur akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media.

Arman Nasution, akademisi dari ITS mengklaim upaya itu adalah hal nyata yang ingin dibangun untuk memajukan Bumdesa di Jawa Timur.

”Melalui pertemuan ini, saya yakin Bumdesa akan makin jaya. Ujung-ujungnya masyarakat sejahtera,” ucap Arman yang juga menjabat sebagai Ketua PKKPBI ITS tersebut.

Saksikan video menarik berikut ini: