Ramai Perbincangan soal Daendels, Berikut Sejarah Jalan Anyer-Panarukan

Ramai Perbincangan soal Daendels, Berikut Sejarah Jalan Anyer-Panarukan

Terbaiknews - KOMPAS.com - Di media sosial Twittersempat ramai perbincangan soal Gubernur Jenderal Hindia...

KOMPAS.com - Di media sosial Twitter, sempat ramai perbincangan soal Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels.

Keramaian tersebut muncul lantaran unggahan Twitter Teddy Septiansyah melalui akunnya @Teddyslfc. Ia mempertanyakan kebenaran mengenai sejarah pembangunan jalan raya Anyer-Panarukan.

Pertanyaan tersebut ditanggapi oleh @mazzini_gsp. Hingga Senin (8/2/2021) pukul 07.00, lebih dari 51 ribu orang menyukai unggahan tersebut.

Bagaimana sejarah Daendels dan pembangunan jalan raya Anyer-Panarukan?

Viral Video Paket Berserakan dan Disebut karena Mogok Karyawan, JT Express: Bukan di Indonesia

Gubernur jenderal pertama

Herman Willem Daendels lahir pada 21 Oktober 1762, di Hattem, Gelderland, Belanda. Ia meninggal pada 2 Mei 1818, di Elmina, Gold Coast, wilayah tersebt sekarang disebut Ghana.

Dilansir dari Britannica, Daendels diangkat menjadi gubernur jenderal kolonial dan menguasai Asia pada tahun 1807 oleh Louis Bonaparte, yang saat itu menjadi Raja Belanda.

Pelantikannya dilakukan pada 28 Januari 1807 dengan dua tugas pokok, yaitu mempertahankan Pulau Jawa dan membenahi sistem administrasi.

Saat itu, Belanda tengah memperkuat pertahanan di Jawa sebagai basis militer Perancis untuk melawan pasukan Inggris di kawasan Samudra Hindia.

Ia mulai memerintah pada 1808, dan menjabat selama tiga tahun hingga 1811.

Untuk kelancaran menjalankan tugasnya di Pulau Jawa, Daendels membangun Jalan Raya Pos (Groote Postweg) dari Anyer di Ujung Barat Jawa Barat ke Panarukan di Ujung Timur Jawa Timur (kira-kira 1000 km).