Pemprov Bali Segera Perbaiki Pendataan Vaksinasi Covid-19 untuk Nakes

Pemprov Bali Segera Perbaiki Pendataan Vaksinasi Covid-19 untuk Nakes

Terbaiknews - Ilustrasi seorang nakes melakukan vaksinasi di RSUP SanglahDenpasarBaliSenin (8/2). (Humas RSUP Sanglah/Antara)

–Pemerintah Provinsi Bali dan kabupaten/kota akan melakukan perbaikan terkait kendala pendataan vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan. Kendala pendataan terjadi karena data sasaran antara Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dengan data kabupaten/kota tidak sama. Sehingga memunculkan perbedaan capaian vaksinasi tenaga kesehatan.

”Kendalanya, perbedaan data sebenarnya. Ada perbedaan data sasaran dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dan data teman-teman yang sudah melakukan vaksinasi,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ni Wayan Murdani seperti dilansir dari Antara.

Dia mengakui ada kendala signifikan pada proses pendataan. Namun, terkait fasilitas kesehatan sudah tersedia dan berjalan dengan baik. Logistik berupa vaksin juga ada dan kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) juga sudah dilakukan, baik melalui siaran radio maupun mengoptimalkan penggunaan media sosial.

”Melalui Sistem Elektronik Sumber Daya Manusia Kesehatan yang tercatat, mungkin itu yang membuat jadi berubah-ubah datanya. Karena, selalu ada pembaruan. Ini yang nanti perlu kita validkan datanya,” terang Ni Wayan Murdani.

Berdasarkan data KPCPEN yang dihimpun pada 8 Februari, tercatat jumlah sasaran vaksinasi tenaga kesehatan di Bali 41.895 orang dan yang teregistrasi ada 41.782 orang. Sedangkan yang sudah melewati vaksinasi tahap I ada 26.930 orang dengan capaiannya sebesar 64,5 persen.

Sementara itu, untuk tenaga kesehatan yang telah melakukan vaksinasi tahap II sebanyak 4.620 orang dengan capaian 11,1 persen.

Sementara itu, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab meminta masalah data vaksinasi tenaga kesehatan dapat diselesaikan. Sehingga tidak ada lagi kendala dalam capaian vaksinasi Covid-19 untuk nakes.

”Iya masih ada kesimpangsiuran antara yang riil dengan data di aplikasi. Data riil tinggi, tapi di aplikasi rendah, kalau itu dipublikasikan akan menimbulkan kebingungan. Selain diperbaharui data ini bisa diperlihatkan ke publik agar tidak ada kebingungan soal vaksinasi,” kata Umar.

Saksikan video menarik berikut ini: