Pemkot Jogjakarta Berharap Kasus Jogoboro Malioboro Tak Terulang

Pemkot Jogjakarta Berharap Kasus Jogoboro Malioboro Tak Terulang

Terbaiknews - Ilustrasi personel keamanan di MalioboroJogoboromenjalankan protokol kesehatan memindai suhu tubuh wisatawan yang akan masuk Malioboro. (Eka A.R./Antara)

–Pemerintah Kota Jogjakarta berharap kasus petugas pengamanan di kawasan wisata Malioboro(Jogoboro) yang diduga membuatpengunjung tidak nyaman tidak terulang lagi. Kasus yang melibatkan Jogoboro dengan pengunjung di Malioboro sempatviral di media sosial usai pengunjung tersebut mengunggah cerita yang dialaminya saat berada di Malioboro.

”Kasus tersebut menjadi pembelajaran bersama dan tentunya akan ditindaklanjuti dengan peningkatan kapasitas petugas di lapangan,” kata Wakil Wali Kota Jogjakarta Heroe Poerwadi seperti dilansir dari Antara di Jogjakarta, Senin (8/2).

Pengunjung tersebut menilai sikap yang ditunjukkan Jogoboro tidak sopan dan membuatnya merasa tidak nyaman. Usai cerita tersebut viral, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro memastikan sudah memberikan sanksi kepada Jogoboro yang dimaksud.

”Jika sudah diberi sanksi, berarti memang ada kesalahan yang dilakukan petugas di lapangan. Tentunya ke depan, petugas dalam menjalankan tugasnya harus bersikap tegas tetapi sopan,” ujar Heroe.

Dia menyebut akan melakukan pembinaan kepada petugas keamanan di Malioboro dalam menjalankan tugas pelayanan dan pengamanan sehari-hari. Agar mengedepankan sikap sopan, tegas, dengan tetap menghargai wisatawan.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Jogjakarta Susanto Dwi Antoro mengatakan, kasus yang melibatkan Jogoboro tersebut menjadi pemantik bahwa seluruh elemen memiliki tanggung jawab yang sama dalam memberikan solusi atas permasalahan pariwisata di Kota Jogjakarta.

”Masalah yang terjadi di Malioboro harus dicari solusi bersama-sama. Termasuk kasus yang viral, yaitu pengakuan adanya perilaku tidak menyenangkan yang dialami wisatawan, kemudian diunggah ke media sosial. Saya kira, perlu ada mediasi untuk kasus ini,” kata Susanto.

Mediasi antara UPT Malioboro mewakili Jogoboro dan netizen yang mengunggah cerita tersebut, menurut dia, dibutuhkan agar informasi ke publik lebih terbuka dan berimbang.

”Masalah apa pun di Malioboroakan memberikan dampak pada citra pariwisata di kawasan tersebut. Semua pihak harus memiliki kesadaran bagaimana menaati aturan dan bagaimana pelayanan harus dijalankan,” tutur Susanto.

Dia mengajak masyarakat Jogjakarta untuk bijak dalam menyikapi informasi yang berkembang dan tidak mudah terpancing untuk menyampaikan opini yang bersifat negatif.

Saksikan video menarik berikut ini: