Malam Ini Jalan Mayjen Sungkono Surabaya Tutup

Malam Ini Jalan Mayjen Sungkono Surabaya Tutup

Terbaiknews - BAKAL DITUTUP: Papan pengumuman dan imbauan agar kendaraan menghindari Jalan Mayjen Sungkono. Mulai malam inijalan tersebut akan ditutup dan menjadi kawasan physical distancing. (Riana Setiawan/Jawa Pos)

– Malam ini (Jumat, 5/2), Jalan Mayjen Sungkono resmi menjadi salah satu kawasan physical distancing. Masyarakat yang tidak benar-benar terpaksa atau dalam keadaan darurat dilarang melintas. Jalan Mayjen Sungkono ditutup mulai pukul 22.00 hingga 08.00.

Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Teddy Chandra mengatakan bahwa sejak kemarin (4/2), pihaknya memasang papan pengumuman yang memuat informasi kawasan physical distancing. Dengan begitu, masyarakat bisa teredukasi dengan baik.

’’Kami sosialisasikan jam penutupan ini dengan masif supaya masyarakat tahu,” ujarnya kepada Jawa Pos.

Mantan Kasubbidprovos Bidpropam Polda Jatim itu menyatakan bahwa Jalan Mayjen Sungkono hingga bundaran Satelit harus steril, kosong dari kendaraan, mulai pukul 22.00. Tidak boleh ada kendaraan satu pun yang masih riwa-riwi. Kecuali, lanjut dia, pengendara yang membutuhkan bantuan medis.

Polisi berpangkat dua melati itu berpesan kepada petugas untuk memudahkan masyarakat yang membutuhkan layanan medis. Lantas, bagaimana jika ada pengendara yang ketahuan bohong?

’’Kami akan bawa ke Polrestabes Surabaya dan men-swab. Tim Satgas Covid Hunter menyiapkan kebutuhan swab-nya,” terang Teddy.

Kebijakan penutupan Jalan Mayjen Sungkono hingga bundaran Satelit menuai respons dari berbagai kalangan. Salah satunya, Syarif. Sebelum pandemi, penjual nasi di kawasan Dukuh Kupang itu menjajakan dagangannya mulai siang hingga malam. ’’Sejak Agustus tahun lalu, saya jualannya itu sampai jam sembilan malam saja. Ada rencana Mayjen Sungkono ditutup, saya lebih cepat lagi tutup jualannya,” ungkapnya.

Pria 48 tahun itu rencananya mengemasi warungnya pukul 20.00. Dia menuturkan, biasanya butuh waktu 30 hingga 60 menit untuk menutup warungnya. Syarif berharap, selama penutupan Jalan Mayjen Sungkono setiap Jumat dan Sabtu, dapurnya tetap mengepul. ’’Semoga dagangannya juga habis. Selama pandemi ini, kadang beberapa lauk masih ada,” imbuhnya.

Upaya Pemerintah Kota dan Polrestabes Surabaya untuk menekan angka persebaran Covid-19 tidak hanya melalui penutupan jalan. Tracing, operasi protokol kesehatan, hingga pengoptimalan tes swab di puskesmas pun dioptimalkan.

Dokter di Inggris Sebut Pilek dan Hidung Meler jadi Gejala Covid-19

Camat Sukomanunggal La Kolli menuturkan, pihaknya tidak pernah berhenti melaksanakan operasi protokol kesehatan di wilayahnya. Dia mengatakan, selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, tren pelanggaran menurun. Warga mulai terlihat patuh pada protokol kesehatan. Salah satu poinnya, memakai masker.

Saat ini, lanjut La Kolli, jumlah kasus aktif di wilayahnya juga menurun. Kendati demikian, dia berpesan kepada warga untuk tidak mengendurkan protokol kesehatan. ’’Sejauh ini, paling banyak masih klaster keluarga ya. Saya mewanti-wanti terus warga, tetap pakai masker meski keluar rumah yang tidak jauh,” terang pria kelahiran Papua itu.

Saksikan video menarik berikut ini: