Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan bahwa pasien virus corona di Jakarta didominasi oleh anak muda berusia 19-30 tahun. Meski begitu, jumlah kematian terkait COVID-19 terbanyak di Jakarta dialami oleh orang tua.
Selain itu, kata Anies, data menunjukkan bahwa klaster penularan COVID-19 didominasi oleh klater keluarga yakni sebesar 41 persen. Menurutnya, hal itu membuktikan bahwa virus corona kerap dibawa anak muda dan menularkan orang tua di rumah.
"Jadi kira-kira begini kalau dinarasikan, yang muda interaksi di luar bawa covid, kemudian tularkan ke yang tua," kata Anies dalam webinar Bersatu Melawan COVID-19, Senin (8/2/2021).
1. Anies menilai anak muda paling gak betah di rumah saja
Anies menilai anak-anak muda di Jakarta merupakan kelompok umur yang paling tidak kuat untuk di rumah saja. Akibatnya, orang tua banyak dirawat di ICU sementara anak muda hanya isolasi mandiri.
"Jadi, minimalkan bepergian kecuali mendesak. Kalau pergi, pastikan cuci tangan, jangan salam, (dan) jangan peluk orang tua," ujar Anies.
2. Anies sebut lonjakan kasus COVID-19 terjadi karena libur panjang
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2016 ini mengungkapkan, saat ini terdapat 23.800 kasus COVID-19 aktif di Jakarta dengan tingkat kesembuhan 89,9 persen dan kematian 1,6 persen. Menurutnya, kasus COVID-19 di DKI sempat melandai ketika ia menarik 'rem darurat' pada 9 September 2020. Namun, tren kasus COVID-19 kembali meningkat ketika ada libur panjang.
"Jakarta terlihat sekali efek pengetatan dengan kasus (COVID-19) langsung landai. Begitu ada libur terjadi lonjakan," jelasnya.
3. Cara Pemprov DKI Jakarta tangani lonjakan kasus COVID-19
Untuk menangani lonjakan kasus COVID-19 di Jakarta, Anies mengatakan Pemprov DKI Jakarta telah menambah kapasitas tempat tidur dan tenaga kesehatan lebih dari 1.500 orang. Dari seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta, 63 persennya telah dikonversi untuk tempat tidur COVID-19 dan 13 RSUD khusus untuk menangani COVID-19.