Penyaluran Kredit Mikro BRI Tumbuh Double Digit, Berikut Rinciannya

Penyaluran Kredit Mikro BRI Tumbuh Double Digit, Berikut Rinciannya

Terbaiknews - JakartaIDN Times - Meski dihantam pandemik COVID-19penyaluran kredit terhadap segmen usaha...

Jakarta, IDN Times - Meski dihantam pandemik COVID-19, penyaluran kredit terhadap segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) tumbuh signifikan sepanjang 2020.

Catatan positif ini bahkan membuat BRI menjadi satu-satunya bank di Indonesia yang memiliki rasio kredit UMKM hingga lebih dari 80 persen portofolio perusahaan, tepatnya 82,13 persen.

Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan bahwa salah satu upaya yang harus dilakukan untuk membangkitkan kembali perekonomian Indonesia adalah dengan mengungkit penyaluran kredit produktif.

“Hal ini harus dilakukan secara masif, terlebih bagi segmen UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional,” jelas Sunarso.

1. Kredit mikro tumbuh double digit

Penyaluran Kredit Mikro BRI Tumbuh Double Digit, Berikut RinciannyaBRI terus menyalurkan kredit mikro yang terdiri atas KUR, Kupedes, dan Briguna Mikro. (Dok. BRI)

Berdasarkan data laporan kinerja sepanjang 2020, total kredit yang disalurkan BRI Group tahun lalu mencapai Rp938,37 triliun atau tumbuh 3,89 persen secara tahunan (year-on-year). Angka tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan kredit nasional 2020 versi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berada di kisaran minus 1 hingga 2 persen.

Sementara itu, pertumbuhan kredit mikro BRI sepanjang 2020 justru tumbuh double digit, tepatnya mencapai 14,2 persen secara tahunan. Kemudian, kredit kecil dan menengah perusahaan naik 3,9 persen dan kredit konsumer meningkat 2,3 persen pada periode yang sama.

Dirinci lebih lanjut, sepanjang 2020 BRI berhasil menyalurkan kredit bagi debitur segmen mikro senilai Rp351,3 triliun. Jumlah ini mencapai 40 persen dari total portofolio kredit BRI yang sebesar Rp938,37 triliun.

“BRI telah berupaya mengerek pertumbuhan kredit mikro selama ini, khususnya pada 2020 lalu, dan hal tersebut tetap akan dilakukan BRI ke depannya,” ujar Sunarso dalam keterangan persnya, Senin (08/02/2021).

2. Menyalurkan kredit ke UMKM melalui produk KUR

Penyaluran Kredit Mikro BRI Tumbuh Double Digit, Berikut RinciannyaIlustrasi pelaku UMKM (Dok. Bank BRI)

Selain itu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa selama masa pandemik COVID-19 BRI terus fokus menyalurkan kredit ke segmen UMKM melalui produk kredit usaha rakyat (KUR).

Menurutnya, penyaluran KUR sudah menyasar debitur super mikro, bahkan ultra mikro (UMi) yang plafon kreditnya lebih kecil dengan tenor yang lebih pendek.

Melalui produk KUR Mikro, pelaku UMKM bisa mengajukan pinjaman bersubsidi ke BRI dengan plafon hingga Rp22 juta dan tenor maksimal lima tahun. Pelaku usaha mikro juga dapat mengajukan pembiayaan senilai Rp10 juta ke bawah melalui produk KUR Super Mikro.

“Sebagai alternatif, BRI juga menyediakan layanan pengajuan pinjaman melalui platformdigital atau fintech yang bekerja sama dengan BRI, seperti Shoppe, Tokopedia, Gojek, Grab, dan Modal Rakyat,” kata Supari.

3. Total debitur mencapai 11,8 juta

Penyaluran Kredit Mikro BRI Tumbuh Double Digit, Berikut RinciannyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari. (Dok.Bank BRI)

Lebih lanjut Supari menjelaskan bahwa sepanjang 2020, nilai KUR Super Mikro yang disalurkan BRImencapai Rp8,66 triliun dan diberikan terhadap 985 ribu pelaku usaha UMi.BRI juga aktif menyalurkan kredit melalui produk Kupedes senilai Rp221,2 triliun, Rp3,4 triliun melalui Kupedes Rakyat, dan Rp126,7 triliun berasal dari produk KUR Mikro.

Sementara itu, total debitur UMKM yang mendapat pembiayaan dari BRI sepanjang 2020 mencapai 11,8 juta orang. Jumlah ini ditargetkan kembali bertambah pada 2021, seiring dengan prediksi semakin pulihnya kondisi perekonomian Indonesia tahun ini.

Adapun beragam kanal dan metode pengajuan kredit yang mudah serta cepat yang disediakan oleh BRI akan memberikan kemudahan para pelaku usaha baru yang permintaan akan fasilitas kredit UMKM juga akan terus meningkat.

“Dengan pertumbuhan yang signifikan dan terjaga risikonya, kami optimistis bisa mencapai target persentase kredit untuk segmen mikro hingga 45 persen dari total portofolio maksimal pada 2025,” tutup Supari. (CSC)