Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Januari 2021 sebesar 0,26 persen. Inflasi itu terjadi hampir di seluruh kelompok pengeluaran.
"Hanya kelompok transportasi yang mengalami deflasi sebesar 0,30 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Senin (1/2/2021).
1. Kenaikan harga cabai dan kedelai picu inflasi Januari 2021
Suhariyanto menjelaskan, kelompok makanan, minuman dan tembakau pada Januari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,81 persen dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,21 persen. Sejumlah komoditas ikut berperan, yakni cabai rawit hingga tempe. Hal itu disebabkan oleh kenaikan harga cabai rawit dan kedelai yang terjadi pada Januari lalu.
"Beberapa komoditas ini diantaranya adalah cabai rawit yang andilnya 0,08 persen. Kemudian ikan segara andilnya 0,04 persen, kemudian kenaikan harga tempe yang andilnya terhadap inflasi sebesar 0,03 persen dan kenaikan tahu mentah sebesar 0,02 persen," jelas dia.
2. Kenaikan harga cabai rawit hampir di seluruh kota
Suhariyanto mengungkapkan kenaikan harga cabai rawit terjadi di 87 kota dari 90 kota IHK. Kenaikan tertinggi terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kemudian disusul oleh Bima. Sementarta tempe dan tahu mentah terjadi kenaikan harga kedelai impor pada akhirnya berimbas pada kenaikan biaya produksi," tutur Suhariyanto.
3. Telur ayam hingga bawang merah sumbang deflasi
Sementara itu terjadi deflasi pada komoditas telur ayam ras hingga bawang merah. Kelompok transportasi juga turut menyumbang deflasi lantaran terjadi penurunan tarif tiket pesawat di sejumlah kota.
"Penurunan harga untuk telur ayanm ras yang andilnya deflasi 00,04 persen, kemudian bawang merah andilnya 0,02 persen," ujarnya.