4 Kendala yang Bikin Petani Nyerah Menanam Kedelai di Indonesia

4 Kendala yang Bikin Petani Nyerah Menanam Kedelai di Indonesia

Terbaiknews - JakartaIDN Times - Polemik mahalnya harga kedelai terjadi berkepanjangan. Berbagai produk olahan...

Jakarta, IDN Times - Polemik mahalnya harga kedelai terjadi berkepanjangan. Berbagai produk olahan berbahan kedelai pun harganya melambung bahkan langka. Presiden Joko "Jokowi" Widodo merespons hal ini dengan mempertanyakan tentang keengganan petani untuk menanam kedelai.

Ternyata, petani mengaku angkat tangan alias menyerah untuk menanam kedelai di Indonesia karena banyak kendala mulai dari harga jual yang rendah dan tidak menguntungkan, hingga masalah kebijakan pemerintah yang dinilai masih kurang dalam mendorong petani untuk menanam kedelai.

Berikut keluhan-keluhan para petani kedelai:

1. Murahnya harga jual kedelai di Indonesia

4 Kendala yang Bikin Petani Nyerah Menanam Kedelai di IndonesiaPekerja membuat tempe di sentra perajin tempe Sanan, Malang, Jawa Timur, Senin (4/1/2021). Perajin tempe setempat berupaya mengurangi kerugian akibat melonjaknya harga kedelai impor dari Rp.6.750 menjadi Rp.9.100 per kilogram (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Ketua Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Sumedang, Nandang terus terang kalau harga jual kedelai tidak menguntungkan. Kalah sama komoditas lain seperti ubi jalar, talas dan padi.

"Keuntungan kalau tanam kedelai pascapanen agak rumit, harganya tidak begitu menjanjikan. Mungkin lebih baik komoditas lain yang lebih menguntungkan," kata Nandang kepada IDN Times, Sabtu (6/2/2021).

2. Iklim Indonesia gak cocok untuk menanam kedelai

4 Kendala yang Bikin Petani Nyerah Menanam Kedelai di IndonesiaProdusen tahu dan tempe di Kota Balikpapan, Rabu (6/1/2021). Dok. IDN Times/Istimewa

Dihubungi terpisah, Ketua Harian DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Entang Sastraatmadja mengatakan faktor lain yang membuat petani gak mau menanam kedelai adalah iklim yang tidak sesuai. Menurutnya kedelai cocok ditanam di negara subtropis, bukan tropis seperti Indonesia.

"Ini tidak cocok. Cuma sekarang dipaksakan tanam, dicari yang agak dataran tinggi. Bisa tumbuh, tapi produksi hanya 1 sampai 1,2 ton per hektar," ucapnya.

3. Produsen tahu tempe yang lebih pilih kedelai impor

4 Kendala yang Bikin Petani Nyerah Menanam Kedelai di IndonesiaIlustrasi produsen tempe (6/1/2021) (ANTARA FOTO/Indrayadi TH)

Masalah ketiga adalah produsen tahu dan tempe yang lebih memilih kedelai impor karena ukurannya yang lebih besar dan terjamin ketimbang hasil panen petani lokal.

"Produsen tahu dan tempe lebih demen yang impor karena kedelainya gede-gede dan ada jaminan," ujar Entang.

4. Kebijakan pemerintah yang tidak konsisten

4 Kendala yang Bikin Petani Nyerah Menanam Kedelai di IndonesiaIDN Times / Auriga Agustina

Presiden Joko Widodo pernah berjanji agar Indonesia swasembada pangan pada 2014 lalu. Tapi hal itu tidak terwujud sampai hari ini. Entang menjelaskan, harusnya pemerintah mengerti permasalahan yang ada sehingga Indonesia belum bisa swasembada pangan. Mulai dari politik anggaran sampai menyiapkan grand design swasembada kedelai dan road map-nya.

"Tugas Kementerian Pertanian buat data petani kedelai, yang benar-benar tanam, bukan sampingan. Harus buat sistemnya. Dulu Pak Amran (Mantan Menteri Pertanian) sudah bagus bikin sistem tapi dalam perjalanan tidak seperti yang diharapkan akhirnya kedelai dilepas pelan-pelan. Harus ada semacam grand design untuk swasemba kedelai dan itu perlu waktu 5-10 tahun. Tapi semua balik lagi ke politik anggaran," katanya menjelaskan.