Whisnu Minta RS Swasta Tingkatkan Kapasitas Ruang Perawatan Covid-19

Whisnu Minta RS Swasta Tingkatkan Kapasitas Ruang Perawatan Covid-19

Terbaiknews - Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana. (Rafika Yahya/JawaPos.com)

–Kebutuhan Rumah Sakit Darurat Covid-19 tambahan di Surabaya kembali diungkapkan Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana. Dia menyoroti kebutuhan ruang perawatan yang terus meningkat sedangkan jumlah ruang terbatas.

”Masih dibutuhkan ruang perawatan,” tutur Whisnu ketika ditemui di Balai Kota Surabaya pada Senin (8/2).

Ketika ditanya soal rencana pembukaan Rumah Sakit Darurat Covid-19 yang dikelola Siloam Hospital di area mal City of Tomorrow (Cito), Whisnu mengaku sedang memantau kesiapan.

”Saya dengar ada yang menolak. Kita bantu melakukan pendekatan. Kita pantau terus tingkat kebutuhan kita untuk membuka RS darurat maupun kesiapan warga sekitar,” ujar Whisnu.

Untuk tambahan RS darurat, lanjut Whisnu, Kementerian Kesehatan sudah memberikan instruksi untuk meningkatkan ruang perawatan. Salah satu caranya dengan menggandeng rumah sakit swasta.

”Kita pakai instruksi menkes bahwa kapasitas rumah sakit swasta yang kita gandeng untuk penanganan Covid-19 harus ditingkatkan 40 persen,” kata Whisnu.

Sebelumnya, papar Whisnu, rumah sakit swasta hanya mengalokasikan 25 persen untuk perawatan Covid-19. ”Jadi sekarang ICU yang semula 15 persen kita naikkan jadi 25 persen,” tegas Whisnu.

Sementara itu, Ketua Persatuan RS Indonesia (Persi) Surabaya Didi Dewanto mengakui, RS Swasta harus menyiapkan tambahan fasilitas untuk perawatan Covid-19.

”Karena pandemi begini, hampir 80 persen pasien yang datang juga dengan gejala Covid-19,” tutur Didi ketika dihubungi.

Hanya saja, Didi mengakui, kendala sarana prasarana masih menjadi masalah. ”Karena tidak mudah menyiapkan ruangan tekanan negatif bagi pasien covid. Belum lagi masalah tenaga kesehatan yang sudah banyak bertumbangan,” terang Didi.

Didi yang juga menjabat sebagai direktur utama RS Husada Utama itu menjelaskan, sejak April 2020, pihaknya sudah berupaya meningkatkan kapasitas menjadi 80 persen. Dia juga berterima kasih pada Pemerintah Kota Surabaya yang selama ini telah banyak membantu. Salah satu bantuan yang diterima adalah APD yang sempat langka.

”Pemkot banyak membantu RS swasta sejak awal pandemi. Misal dengan membantu APD non invasive ventilator,” ujar Didi.

Saksikan video menarik berikut ini: