Warga Bali Keturunan Tionghoa Ritual Pembersihan Patung Dewa

Warga Bali Keturunan Tionghoa Ritual Pembersihan Patung Dewa

Terbaiknews - Warga Bali keturunan Tionghoa mengadakan ritual pembersihan patung dewa yang berjumlah ratusan di Griya Kongco Dwipayana Tanah KilapDenpasarBaliSabtu (6/2)menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2572. (Nyoman Hendra/Antara )

–Warga Bali keturunan Tionghoa mengadakan ritual pembersihan patung dewa yang berjumlah ratusan di Griya Kongco Dwipayana Tanah Kilap, Denpasar, Bali. Itu dilakukan menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2572.

”Tujuannya, supaya para dewa kembali ke langit sebelum dibersihkan,” kata pemangku di Griya Kongco Dwipayana Tanah Kilap, Ida Bagus Adnyana, seperti dilansir dari Antara di Denpasar, Sabtu (6/2).

Umat melakukan prosesi pembersihan patung dewa di Kongco itu untuk persiapan menyambut Tahun Baru Imlek 2572 yang dilaksanakan pada 12 Februari dengan menerapkan protokol kesehatan. Sebelum melakukan pembersihan, umat terlebih dahulu melakukan persembahyangan untuk mengantar dewa ke langit.

Pembersihan dimulai dengan menurunkan patung dewa dari tempat persembahyangan dan membersihkan sekaligus mengecat beberapa bagian tempat suci di lingkungan Kongco. Patung dewa ini dibersihkan umat menggunakan air suci atau tirta yang berisi bunga. Setiap umat yang membersihkan patung dewa diwajibkan memakai masker.

”Kami juga melakukan pemasangan umbul-umbul, lampion, pembersihan tempat persembahyangan dan lingkungan Kongco ini,” ujar Ida Bagus Adnyana.

Di Kongco itu, terdapat ratusan patung dewa yang terlengkap di Bali. Dewa tersebut seperti Ong Tai Jin, Dewa Kwankong, Dewa Laut, Ratu Syahbandar, Sam Po Kong, Dewa Naca, dan Patung Tujuh Dewi.

Untuk pembersihan patung dewa, khususnya Patung Tujuh Dewi harus dilakukan orang yang sudah diwinten atau dibersihkan dengan upacara.

”Harus bersihkan diri dulu atau diwinten baru bisa melakukan pembersihan patung dewa ini,” terang Ida Bagus Adnyana.

Setelah pembersihan itu, dilaksanakan prosesi sembahyang menjemput dewa. Tujuan pembersihan agar umat mengawali Tahun Baru Imlek dengan sesuatu yang bersih.

”Rata-rata pembersihan dewa dilakukan menjelang Tahun Baru Imlek dan tidak boleh sembarang naik-turunkan dewa. Makanya ada sembahyang mengantar dewa ke langit dan menjemput dewa,” tutur Ida Bagus Adnyana.

Pada 11 Februari, akan dilaksanakan persembahyangan bersama pada pukul 00.00 wita untuk menutup tahun dan menyambut Tahun Baru Imlek. Tetapi, karena masih pandemi Covid-19, peserta yang ikut prosesi dibatasi jumlahnya dan menerapkan protokol Kesehatan.

”Persembahyangan menerapkan sistem sif dan diatur petugas sehingga mengantisipasi kerumunan dan warga yang membeludak,” ujar Ida Bagus Adnyana.

Untuk ritual barongsai tetap digelar namun juga terbatas. Barongsai merupakan simbol kebaikan dan kejahatan.

Di Kongco itu, umat Hindu dan Buddha bersatu sembahyang dalam satu tempat sebagai simbol akulturasi. Selain itu, Kongco seluas sembilan are itu juga ada bangunan Padmasana yang merupakan tempat pemujaan umat Hindu.

Saksikan video menarik berikut ini: