Tikus Musim Hujan, Mendidik Anak dan Siasat Baru di PPKM Mikro

Tikus Musim Hujan, Mendidik Anak dan Siasat Baru di PPKM Mikro

Terbaiknews - Haiapa kabarmu? Bagaimana seminggu ini kamu lalui?Semoga kabarmu baik dan seminggu yang baru kamu...

Hai, apa kabarmu? Bagaimana seminggu ini kamu lalui?

Semoga kabarmu baik dan seminggu yang baru kamu lalui dengan banyak hujan tidak merepotkan.

Hujan lebat di beberapa tempat memicu tanah longsor di perbukitan, banjir dan genangan di sejumlah tempat dan kerusakan jalan tol yang menyebabkan kecelakaan.

Betul, hujan bukan faktor tunggal atas sejumlah kejadian itu. Ada sejumlah faktor dan di antaranya kita pasti punya andil juga.

Karena hujan ini, Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan siaga banjir untuk lima provinsi di Pulau Jawa selain DI Yogyakarta.

Untuk cuaca ekstrem yang masih akan berlangsung, BMKG memberi peringatan juga untuk wilayah lain di luar Pulau Jawa.

Semoga sejumlah peringatan ini membuat kita bijak mengantisipasi, juga ketika terpaksa berkegiatan di luar rumah saat musim hujan.

Minggu lalu, masih terkait hujan, enam pelajar dilaporkan orangtua dari salah satu pelajar ini ke kantor polisi.

Tikus Musim Hujan, Mendidik Anak dan Siasat Baru di PPKM MikroSHUTTERSTOCK/CHOKCHAI POOMICHAIYA Ilustrasi hujan lebat disertai angin kencang akibat cuaca ekstrem.
Enam pelajar itu adalah NF (16), RK (17), RS (16), FS (15), DV (18) dan BT (15). Mereka adalah pelajar SMP dan SMA di Kota Probolinggo, Jawa Timur.

Keenam pelajar ini naik mobil Agya dengan kecepatan tinggi melintasi genangan air di tepi jalan depan warung-warung secara sengaja untuk konten di media sosial.

Anak-anak ini tertawa-tawa di dalam mobil yang penuh sesak sementara pemilik warung mengalami kerugian karena dagangannya basah terkena cipratan air genangan.

Tidak hanya di satu genangan mereka melakukan tetapi di beberapa genangan. Hal ini terlihat dari video yang mereka unggah dan banyaknya warung dan toko yang terdampak.

Setelah dibawa ke kantor polisi, diketahui pengemudi tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM) dan mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi sehingga membahayakan pihak lain termasuk para pemilik warung.

Enam pelajar setelah mengetahui kekeliruannya tidak ditahan dan dikembalikan ke orangtua masing-masing. Mereka meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan serupa.

Berdasarkan pengakuan, para pelajar ini melakukan perbuatannya karena kesenangan belaka. Tidak sadar bahwa kesenangan itu membahayakan dan merugikan orang lain.