RI Masih Resesi, Stafsus Jokowi: Ekonomi Berangsur Pulih!

RI Masih Resesi, Stafsus Jokowi: Ekonomi Berangsur Pulih!

Terbaiknews - JakartaCNBC Indonesia - Istana Kepresidenan memberikan respons perihal data terbaru perekonomian...

Jakarta, CNBC Indonesia - Istana Kepresidenan memberikan respons perihal data terbaru perekonomian Indonesia. Sepanjang tahun lalu,Âpertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh negatif alias terkontraksi -2.07%, menurut Badan Pusat Statistik (BPS). Kala terakhir Indonesia mengalami kontraksi ekonomi terjadi pada 1998.
Walaupun perekonomian Indonesia masih mengalami resesi, situasi ini menunjukkan adanya perbaikan. Ini mengingat pertumbuhan ekonomi pada dua kuartal sebelumnya mengalami kontraksi yang cukup dalam.
"Hal tersebut sudah sesuai dengan yang diperkirakan dan menunjukkan perbaikan dibandingkan kuartal III (yoy) -3,49% dan II (yoy) -5,32%," kata Staf Khusus Presiden Arif Budimanta, Jumat (5/2/2021).
Arif mengakui kontraksi perekonomian tak lepas dari dampak pandemi Covid-19 yang menghantam perekonomian domestik, khususnya dari sisi konsumsi dan investasi. Pandemi juga berimbas pada turunnya kegiatan perdagangan internasional karena pembatasan kegiatan.


"Dampak pandemi juga terasa di kuartal IV 2020, ketika agenda tahunan seperti Natal dan Tahun Baru tidak cukup kuat dalam menggerakkan ekonomi seperti tahun-tahun sebelumnya," jelasnya.
Arif mencatat meskipun perekonomian mengalami kontraksi sepanjang tahun tahun, namun pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih memberikan harapan karena mampu tumbuh 1,94%.
"Jika kita dapat tetap menjaga disiplin protokol kesehatan dan mendorong tingkat konsumsi masyarakat pada tahun 2021 ini maka ekonomi dapat tumbuh positif dan sesuai yang direncanakan," katanya.



[Gambas:Video CNBC]

(miq/miq)