Permintaan Domestik Masih Lemah, Inflasi Januari 0,26 Persen

Permintaan Domestik Masih Lemah, Inflasi Januari 0,26 Persen

Terbaiknews - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. (dok. Humas BPS)

– Dampak pandemi Covid-19 masih terasa hingga awal 2021. Pada Januari 2021, indeks harga konsumen (IHK) tercatat mengalami inflasi sebesar 0,26 persen dengan inflasi tahun ke tahun (tahunan) sebesar 1,55 persen.

Sementara itu, menurut komponennya, inflasi inti Januari 2021 tercatat sebesar 0,14 persen. Sedangkan inflasi inti secara tahunan Januari 2021 sebesar 1,56 persen.

Kepala BPS Suhariyanto menuturkan, inflasi inti secara tahunan Januari 2021 lebih rendah dibandingkan posisi Desember 2020 yang sebesar 1,6 persen. Angka tersebut juga lebih rendah dibandingkan posisi Januari 2020 yang sebesar 2,88 persen.

“Inflasi inti secara tahunan mengalami perlambatan yang menandakan bahwa permintaan domestik memang masih lemah,” kata Suhariyanto dalam paparan, Senin (1/2).

Kecuk, sapaan Suhariyanto mengatakan, berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi Januari 2021 yang sebesar 0,26 persen, utamanya disebabkan oleh kenaikan harga cabai rawit (0,08 persen), ikan segar (0,04 persen), tempe (0,03 persen), tahu mentah (0,02 persen), dan tarif jalan tol (0,02 persen). Di sisi lain, sejumlah komoditas menjadi penghambat inflasi lantaran mengalami penurunan harga seperti tarif angkutan udara (0,06 persen), telur ayam ras (0,04 persen), serta bawang merah (0,02 persen).

Berdasarkan komponennya, inflasi Januari 2021 utamanya didorong oleh inflasi harga bergejolak atau volatile price. “Ini menandakan dari sisi supply terjaga, tetapi permintaan masih lemah karena kondisi Covid-19 masih membayang-bayangi perekonomian,” tutur Kecuk.

BPS mencatat dari 90 kota IHK, sebanyak 75 kota mengalami inflasi, sedang 15 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Mamuju (1,43 persen), sedangkan inflasi terendah terjadi di Balikpapan dan Ambon (masing-masing 0,02 persen). Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Baubau (0,92 persen), sedangkan deflasi terendah terjadi di Pontianak (0,01 persen).