Pemerintah Siapkan Super Tax Deduction untuk Pengembangan Baterai EV

Pemerintah Siapkan Super Tax Deduction untuk Pengembangan Baterai EV

Terbaiknews - ILUSTRASI. SPKLU PLN (Jawapos)

– Pemerintah memberikan angin segar kepada industri baterai nasional untuk inovasi kendaraan listrik. Bakal ada insentif pemotongan pajak berupa super tax deduction yang menyasar industri tersebut. Sementara itu, infrastruktur kendaraan listrik terus dikembangkan di Jawa Timur (Jatim).

“Pemerintah terus mendorong pengembangan produk-produk itu melalui berbagai kebijakan. Antara lain, peningkatan penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan insentif pajak berupa super tax deduction,” ujar Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro Sabtu lalu (6/2).

Dengan insentif tersebut, dia berharap pihak swasta bisa terlibat aktif dalam riset. Pemerintah menginginkan lahirnya ekosistem riset dan inovasi yang berkesinambungan. Pengembangan industri baterai litium, menurut Bambang, juga masuk program prioritas riset nasional 2020–2024.

Pemerintah perlu terus mengembangkan baterai litium. Sebab, selain dapat diaplikasikan pada kendaraan listrik, baterai tersebut bisa menjadi bagian penting dari sistem penyimpanan energi untuk pembangkit listrik energi baru terbarukan.

“Bijih nikel merupakan komponen utama baterai litium. Itu mampu mengurangi ketergantungan atas impor dan menciptakan kemandirian dalam negeri sehingga dapat bersaing dengan bangsa lain,” papar Bambang. Saat ini Indonesia memiliki cadangan bijih nikel terbesar di dunia. Kapasitas produksinya bisa mencapai 800 ribu ton per tahun.

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Electric Vehicle (EV) Battery BUMN Agus Tjahajana menegaskan bahwa proyek baterai listrik itu akan bersifat end to end atau dari hulu ke hilir. Melalui empat BUMN, pemerintah juga akan membentuk konsorsium baterai yang terdiri atas MIND ID (Inalum), Aneka Tambang (Antam), Pertamina, dan PLN.

“Menurut proyeksi, pada 2040 nanti sekitar 60 persen kendaraan itu sudah EV (electric vehicle/kendaraan listrik). Itu adalah keniscayaan yang akan terjadi di masa mendatang,” jelasnya.

Sementara itu, PLN bakal menambah delapan unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Jatim tahun ini. Senior Manager General Affairs PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jatim A. Rasyid Naja mengatakan, empat di antaranya akan berada di jalan tol dalam provinsi. Dua di rest area jalur Solo–Kertosono dan dua lagi di rest area jalur Surabaya–Mojokerto.

Di luar tol, PLN bakal menempatkannya di Malang, Situbondo, dan Banyuwangi. “Untuk di Surabaya, kami akan menambah satu lagi di ULP Darmo Permai,” ungkapnya kepada Jawa Pos Minggu (7/2).