Kemenkes Nilai PPKM Belum Berdampak Turunkan Kasus Covid-19 di Jawa-Bali

Kemenkes Nilai PPKM Belum Berdampak Turunkan Kasus Covid-19 di Jawa-Bali

Terbaiknews - - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes Siti Nadia...

, - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menilai, kasus positif Covid-19 belum menurun signifikan selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM) yang dimulai sejak 26 Januari sampai 8 Februari 2021 di Pulau Jawa dan Bali.

"Tapi kalau kita lihat secara umum jumlah kasus yang positif Covid-19 belum terlihat siginifikan penurunannya," kata Nadia dalam diskusi BNPB bertajuk "Evaluasi Pelaksanaan PPKM Tahap 2 di Provinsi Jawa-Bali", Senin (8/2/2021).

Bupati Banyumas Sebut Tingkat Kematian Covid-19 dan Hunian RS Menurun berkat PPKM

Nadia mengatakan, meski kasus positif belum menurun secara signifikan dan guna mengantisipasi lonjakan kasus, pemerintah telah menambah 13.000 tempat tidur, baik ruang isolasi dan ICU di rumah sakit rujukan Covid-19.

Menurut dia, pemerintah menambah 2.000 tempat tidur untuk ruang ICU dan sisanya untuk ruang isolasi.

"Dan ini sudah terjadi peningkatan kalau kita bandingkan di 25 Januari," ujar dia.

Banyumas Bakal Terapkan PPKM Mikro, Operasional Mal hingga Tempat Makan Dilonggarkan

Sebelumnya diberikan, Presiden Joko Widodo mengakui penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menekan laju penularan Covid-19 tidak efektif.

Hal itu disampaikan Jokowi melalui video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (31/1/2021).

“Yang berkaitan dengan PPKM tanggal 11-25 Januari, kita harus ngomong apa adanya ini tidak efektif. Mobilitas juga masih tinggi karena kita memiliki indeks mobility-nya. Sehingga di beberapa provinsi Covid-nya tetap naik,” kata Jokowi.

Gubernur Banten Tak Akan Tiru Program Jateng di Rumah Saja, Fokus Terapkan PPKM Mikro

Ia mengatakan, implementasi PPKM yang semestinya membatasi aktivitas dan mobilitas masyarakat tak mampu melakukan kedua hal tersebut.

Karena itu, ia meminta ke depannya implementasi PPKM diperkuat dan para menteri dan kepala lembaga terkait benar-benar mengetahui kondisi lapangannya.

Ia pun mengakui implementasi sejumlah aturan di lapangan masih belum konsisten sehingga banyak aturan yang dilanggar.

“Tapi yang saya lihat di implementasinya kita tidak tegas dan tidak konsisten. Ini hanya masalah implementasi ini, sehingga saya minta betul-betul turun di lapangan, tetapi juga siap dengan cara-cara yang lebih praktis dan sederhana agar masyarakat tahu apa sih yang namanya 3 M itu,” tutur Jokowi.

“Siapkan juga masker yang memiliki standar-standar yang benar, sehingga masyarakat kalau yang enggak pakai langsung diberi, (disuruh) pakai, diberi tahu,” kata dia.