Fakta-fakta Kolam Olakan yang Jadi Strategi Pemprov DKI Atasi Banjir

Fakta-fakta Kolam Olakan yang Jadi Strategi Pemprov DKI Atasi Banjir

Terbaiknews - JakartaIDN Times – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah melakukan berbagai upaya dalam...

Jakarta, IDN Times – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah melakukan berbagai upaya dalam mengatasi banjir yang terus terjadi pada musim hujan, mulai dari normalisasi sungai, naturalisasi, hingga pembuatan kolam olakan sebagai bentuk antisipasi banjir di sekitar daerah terdampak.

Ada 11 lokasi pembuatan kolam olakan di sepanjang jalan di Jakarta meliputi JakartaPusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara.

Namun belum banyak masyarakat yang tahu tentang kolam olakan yang dibuat Pemprov DKI.Berikut beberapa fakta mengenai kolam olakan yang menjadi strategi Pemprov dalam mengatasi banjir Jakarta yang dirangkum IDN Times.

1. Apa itu kolam olakan?

Fakta-fakta Kolam Olakan yang Jadi Strategi Pemprov DKI Atasi BanjirLokasi pembuatan kolam olakan di Jalan Boulevard Raya, tepatnya di bawah lintasan LRT, Kelapa Gading, Jakarta Utara (Dok. Pemprov DKI Jakarta)

Kolam olakan adalah kolam yang dibuat di pinggir jalan raya dengan ukuran kurang lebih 33 meter dengan lebar 2,55 meter, serta kedalaman 1,5 meter di masing-masing titik yang memiliki fungsi sebagai wadah penampungan air apabila volume air meluap atau meningkat dari kondisi yang ada, baik drainase atau air yang ada di daerah serapan air di sekitar daerah tersebut.

2. Kolam olakan dibuat sebagai upaya mengantisipasi banjir

Fakta-fakta Kolam Olakan yang Jadi Strategi Pemprov DKI Atasi BanjirProses pembuatan kolam olakan di Jalan Boulevard Raya, tepatnya di bawah lintasan LRT, Kelapa Gading, Jakarta Utara (Dok. Pemprov DKI Jakarta)

Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa pembangunan kolam olakan bertujuan untuk menampung kelebihan air yang bersifat sementara dan sebagai upaya konkret dalam mengatasi banjir di Jakarta. Selain itu, kolam olakan bertujuan untuk tempat penampungan air sementara sebelum dialirkan ke saluran eksisting yang ada.

Kolam olakan menampung air sementara di jalan raya saat hujan tiba tetapi tidak hanya untuk menampung air genangan saja kolam tersebut juga bisa dijadikan sebagai tempat interaksi di pinggir-pinggir kolam.

"Hari ini saya mengunjungi beberapa titik banjir. Upaya yang kita lakukan di antaranya membuat Olakan seperti yang kita lihat hari ini di Kelapa Gading, dan hampir di seluruh wilayah Jakarta. Di mana ada genangan air di jalan, kita kurangi, di antaranya dengan cara membuat olakan-olakan dengan kita tampung seperti ini di Kelapa Gading ini, di bawah LRT ini, ada 11 olakan yang kita buat. Kemudian nanti disalurkan ke sungai, dan diteruskan ke laut," kata Riza dalam keterangannya, Rabu (27/1/2021).

3. 11 lokasi pembuatan kolam olakan di Jakarta

Fakta-fakta Kolam Olakan yang Jadi Strategi Pemprov DKI Atasi BanjirProses pembuatan kolam olakan di Jalan Boulevard Raya, tepatnya di bawah lintasan LRT, Kelapa Gading, Jakarta Utara (Dok. Pemprov DKI Jakarta)

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan beberapa lokasi untuk dibuatkan kolam olakan sebagai bentuk upaya mengatasi banjir yang terjadi pada musim hujan.

Pembuatan kolam olakan di lokasi Kelapa Gading ditargetkan rampung pada Maret 2021. Menurut Riza pembuatan kolam olakan rencananya akan dibuat di sejumlah jalan bypasslainnya di Provinsi DKI Jakarta.

Berikut beberapa lokasi olakan air di DKI Jakarta :

- Jakarta Pusat:

Jalan Pangeran Jayakarta

Jalan Mangga besar

Jalan Raya Mangga Besar

Kawasan tanah abang (Kelurahan karet tengsin dan kalurahan petamburan)

- Jakarta Barat

Jalan Kedoya Utara

Kawasan Jelambar

Kawasan Green Garden

Jalan Pangeran Tubagus Angke

- Jakarta Selatan:

Jalan Gatot Subroto

- Jakarta Utara:

Jalan Bhakti VI

Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading

4. Pakar perkotaan sebut kolam olakan hanya bersifat sementara atasi banjir Jakarta

Fakta-fakta Kolam Olakan yang Jadi Strategi Pemprov DKI Atasi BanjirSuasana saat banjir di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Pulo, Jakarta. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Pakar Perkotaan Yayat Supriatna menilai, kolam olakan yang sedang dibangun di 11 titik wilayah Jakarta hanya berfungsi untuk menampung air hujan tetapi tidak mengatasi banjir secara keseluruhan dan hanya sebagai retensi atau upaya pencegahan untuk curah hujan rendah, sedang sampai lebat.

Yayat juga mengatakan bahwa Pemprov DKI harus tetap melakukan normalisasi sungai di sekitar daerah terdampak banjir.

"Kolam itu kan sebagai kolam retensi, kolam penampung yang bersifat sementara dan fungsinya sebagai resapan air di kawasan sekitarnya. Jadi itu tidak mengatasi banjir secara menyeluruh tapi melihat kepada fungsinya terlebih dahulu kalau fungsinya sebagai wadah penampungan maka sifatnya sebagai wadah penampung," kata Yayat saat dihubungiIDN Timespada Jumat (29/1/2021).