Eks Diplomat Korut: Mustahil Kim Jong Un Mau Denuklirisasi!

Eks Diplomat Korut: Mustahil Kim Jong Un Mau Denuklirisasi!

Terbaiknews - JakartaCNBC Indonesia - Eks diplomat Korea Utara (Korut) Ryu Hyeon-woo mengatakan bahwa Pemimpin...

Jakarta, CNBC Indonesia - Eks diplomat Korea Utara (Korut) Ryu Hyeon-woo mengatakan bahwa Pemimpin Korut Kim Jong Un tidak akan melakukan denuklirisasiÂatau penghapusan penggunaan senjata nuklir.

Menurut mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait ini, Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya, tetapi dia mungkin bersedia merundingkan pengurangan senjata nuklirÂdemi mendapatkan keringanan dari sanksi internasional yang melumpuhkan ekonomi Pyongyang.

Dalam wawancara pertamanya sejak membelot ke Korea Selatan lebih dari setahun yang lalu, Ryu Hyeon-woo mengatakan kepada CNN bahwa "kekuatan senjata nuklir Korea Utara secara langsung terkait dengan stabilitas rezim," katanya dikutip CNN, Sabtu (6/2/2021).


Menurut dia, Kim kemungkinan besar percaya bahwa senjata nuklir adalah kunci kelangsungan kekuasannya di Korut.

Ryu juga mengatakan pemerintahan AS sebelumnya telah mempersempit diri mereka sendiri dengan menuntut denuklirisasiÂdalam negosiasi dengan negara totaliter itu.

"AS tidak dapat mundur dari denuklirisasi dan Kim Jong Un tidak dapat melakukan denuklirisasi," tambahnya.

Mantan diplomat, yang mengadopsi nama Ryu saat pindah ke Korea Selatan, adalah salah satu dari beberapa pejabat tinggi Korea Utara yang membelot dalam beberapa tahun terakhir.

Eks Diplomat Korut: Mustahil Kim Jong Un Mau Denuklirisasi!Foto: Foto Ryu Hyeon-woo/Screenshot CNN
Ryu Hyeon-woo

Diplomat tertinggi negara itu di Italia melarikan diri ke Korea Selatan pada 2019, dan Thae Yong-ho, mantan wakil duta besar untuk Inggris, membelot pada 2016. Thae sejak itu terpilih menjadi anggota Majelis Nasional Korea Selatan.

Ryu dan keluarganya membelot ke Korea Selatan pada September 2019, tetapi tindakan mereka baru diumumkan minggu lalu.

Bertekad memberikan putri remaja mereka kehidupan yang lebih baik, Ryu mengatakan dia dan istrinya merencanakan pelarian mereka selama sekitar satu bulan saat tinggal di Kuwait.

Ryu mengatakan bahwa jika mereka ditangkap, agen Korea Utara akan segera membawa mereka semua kembali ke Pyongyang untuk mendapatkan hukuman tertentu, karena pembelotan dianggap sangat memalukan bagi rezim Kim dan tidak dianggap enteng.

Mereka akhirnya memberi tahu putri mereka tentang rencana tersebut sambil berpura-pura mengantarnya ke sekolah.

"Ikutlah dengan Ibu dan Ayah untuk menemukan kebebasan," kenang Ryu saat memberi tahu putrinya. "Dia kaget, lalu berkata, 'Oke.' Hanya itu yang dia katakan. "

Ryu membawa keluarganya ke kedutaan Korea Selatan di Kuwait untuk meminta suaka. Mereka melakukan perjalanan ke Korea Selatan beberapa hari kemudian.


[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)