Di Liga Profesional Korea, Asnawi Mangkualam Rela Bergaji Lebih Kecil

Di Liga Profesional Korea, Asnawi Mangkualam Rela Bergaji Lebih Kecil

Terbaiknews - Asnawi Mangkualam (kiri) bersama CEO PSM Munafri Arifuddin. (Dok PSM Makassar)

JawaPos.com-Proses kepindahan Asnawi Mangkualam ke klub divisi kedua Korea Selatan Ansan Greeners tuntas. Pada 29 Januari, pemain 21 tahun itu resmi pamit dari klubnya, PSM Makassar.

—-

Berat perasaan Asnawi Mangkualam ketika harus pergi meninggalkan PSM Makassar. Klub yang empat tahun terakhir dibelanya. Klub impian masa kecilnya itu harus ditinggalkan demi meraih karir yang lebih tinggi.

Raut sendu terpancar di wajahnya ketika berpamitan langsung dengan CEO PSM Munafri Arifuddin. Sosok yang dianggapnya sebagai ayah itu sudah banyak membantu dalam karirnya.

Sudah memberikan kepercayaan penuh merekrutnya ketika masih berusia 17 tahun saat itu. ’’Sangat banyak cerita yang sudah dilalui bersama. Empat tahun yang luar biasa,’’ kata pemain yang turut andil membawa PSM Makassar menjadi jawara Piala Indonesia 2019 itu.

Kelak, mungkin Asnawi akan kembali. Namun, untuk saat ini, pemain asli Makassar itu ingin mencoba tantangan baru di luar negeri. Bersama salah satu klub divisi kedua Korsel Asnan Greeners.

Keputusan untuk meninggalkan PSM tentu tak mudah. Tapi, kesempatan emas tak boleh dilewatkan. Apalagi, kondisi sepak bola Indonesia tak kunjung pasti. Dia pun tak masalah harus menerima gaji yang lebih kecil di klub barunya dibanding saat bersama PSM.

Kini, Asnawi juga harus siap menghadapi kultur sepak bola Korsel yang tentu sangat berbeda. Teknik bermain dan industrinya pun jauh berbeda dibanding Indonesia. Dan, salah satu yang jadi tantangan adalah masalah adaptasi.

Kepindahan Asnawi ke Ansan Greeners mendapatkan rekomendasi dari pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong yang berasal dari Korsel. Bahkan, Shin Tae-yong yakin Asnawi bisa bersaing di kasta tertinggi Korsel jika permainannya konsisten.

Di luar itu, salah satu yang akan jadi kendala adalah bahasa. Sejauh ini, Ansan Greeners adalah klub pertamanya di luar Indonesia. Asnawi harus cepat belajar bahasa Korsel jika ingin cepat beradaptasi.

’’Bahasa global English sudah bisa dia,’’ jelas Agen Asnawi, Gabriel Budi. ’’Akan perlahan belajar bahasa Korsel,’’ lanjutnya.

Ya, selain Shin Tae-yong, Budi menjadi sosok terpenting bagi karir internasional pertama Asnawi yang sekaligus menjadi pemain pertama Indonesia yang berkarir di Korsel.

Budi-lah orang yang pertama menawarkan Asnawi ke pihak Ansan Greeners. Budi menerangkan, liga profesional di Korsel memang punya kuota khusus untuk pemain Asia Tenggara. Hanya satu slot. Baik Liga 1 ataupun Liga 2-nya Korsel.

Namun, kuota itu jarang dipakai klub-klub Korsel. Harga yang cukup mahal untuk pemain Asia Tenggara serta belum adanya talenta yang menjanjikan jadi alasan mereka enggan merekrut pemain dari kawasan ASEAN. ’’Hanya Incheon yang pernah signed pemain Vietnam,’’ katanya.

Nah, beberapa bulan terakhir, melalui kenalannya di Korsel, pria asal Surabaya itu mendengar bahwa Ansan Greeners sedang mencari pemain berposisi bertahan. Kebetulan, kliennya punya beberapa nama. Salah satunya Asnawi.

’’Sebelumnya saya dan Asnawi juga meminta izin dulu ke pihak PSM, tidak lupa kepada Bapak Bahar Muharram (bapaknya Asnawi),’’ paparnya.

Pengajuan nama Asnawi dilakukan. Dia mengaku saat itu sang pemain tak lantas diterima begitu saja. ’’Pihak Ansan menghubungi pelatih timnas Indonesia, Coach Shin, Yoo Jae-hoon, dan lain-lain. Reference dari Coach Shin sangat positif,’’ paparnya.

Setelah itu, gaji jadi salah satu hal terberat dari Ansan Greeners. Ternyata, untuk pemain berusia muda dan bertalenta seperti Asnawi, kontrak di PSM terbilang tinggi. Ansan Greeners yang bukan klub besar dan kaya sempat berpikir dua kali saat itu.

Beruntung, Asnawi justru mau menerima gajinya lebih kecil di Ansan Greeners. ’’Proses berjalan lancar dan kami sepakat untuk bujet dari Ansan yang lebih rendah dari kontrak sebelumnya di Indonesia. Karena kesempatan tidak datang dua kali dan ini sangat bagus untuk prospek karir Asnawi,’’ beber Budi.

Dan akhirnya, Asnawi pun resmi jadi pemain Ansan Greeners. Awal Februari, eks penggawa timnas Indonesia U-19 itu akan diperkenalkan resmi oleh Ansan Greeners. Akan langsung berlatih untuk persiapan kompetisi Liga 2-nya Korsel. ’’Ini baru awal perjalanan Asnawi. Harus bekerja keras dan membawa bangga Indonesia,’’ ucap Budi.