BMKG Ungkap Daftar Daerah Potensi Gempa yang Perlu Diwaspadai

BMKG Ungkap Daftar Daerah Potensi Gempa yang Perlu Diwaspadai

Terbaiknews - JakartaIDN Times - Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKGDaryono mengungkapkan,...

Jakarta, IDN Times - Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKGDaryono mengungkapkan, terdapat sejumlah daerah yang memiliki potensi terjadi gempa. Akan tetapi, gempa tersebut tak dapat diprediksi kapan bakal terjadi.

"Informasi ini tidak perlu membuat cemas dan khawatir berlebihan, karena kita harus menyiapkan mitigasinya. Jadi respons kita adalah menyiapkan mitigasi konkret untuk mengurangi risiko jika terjadi gempa maupun tsunami," kata Daryono saat konferensi pers virtual, Minggu (31/1/2021).

Adapun, wilayah yang berpotensi gempa yaitu wilayah Mentawai, Lampung, Selat Sunda, Banten, selatan Bali, Sulawesi Utara, Aceh, Sorong, Matano, dan Lembang.

Ia mengungkapkan ada tiga cara yang digunakan dalam mengungkap potensi gempa tersebut. Yakni dengan membuat klaster zona aktif gempa pada Januari 2021, memperhatikan zona seismic gap dan distribusi spasial b-value.

1. Klaster zona aktif gempa pada Januari 2021

BMKG Ungkap Daftar Daerah Potensi Gempa yang Perlu DiwaspadaiZona aktif gempa pada Januari 2021. (BMKG)

Daryono mengatakan, BMKG sudah mendata aktivitas kegempaan pada Januari 2021. Dari data kegempaan tersebut, pihaknya pun membuat enam klaster.

"Kita mencoba melihat prospektif kegempaan berikutnya, kita mencoba menggunakan aktivitas seismisitas (persebaran gempa)pada bulan Januari 2021," ujar dia.

Adapun, enam klaster wilayah yang dimaksud adalah:

  1. Aceh, Nias.
  2. Bengkulu, Lampung.
  3. Lombok, Sumbawa, Sumba.
  4. Sulbar, Sulteng, Gorontalo.
  5. Laut Maluku.
  6. Seram.

Selain rawan gempa, ia mengatakan bahwa wilayah tersebut juga rawan tsunami. Daryono memberi catatan, aktivitas di wilayah enam klaster itu bisa berlanjut di bulan Februari atau bisa berakhir dan bergeser ke zona lainnya.

2. Zona seismic gap yang perlu diwapadai

BMKG Ungkap Daftar Daerah Potensi Gempa yang Perlu DiwaspadaiZona seismic gap. (BMKG)

Daryono pun mengungkapkan apa itu Zona seismic gap. Menurut dia, istilah itu merupakan zona potensial yang sudah lama sekali tidak memicu gempa besar.

Berikut rinciannya:

  • Zona Megatrhust
    Kepulauan Mentawai, Selat Sunda, selatan Bali, Sulawesi Utara, Laut Maluku, utara Papua, dan Laut Banda. Selain gempa, zona tersebut juga rawan tsunami.
  • Sesar Aktif
    Sesar lembang (Jawa Barat), sesar Matano (Sulawesi Tengah), sesar Sorong (Papua Barat), dan sesar segmen Aceh.

3. Distribusi spasial b-value gempa di Indonesia

BMKG Ungkap Daftar Daerah Potensi Gempa yang Perlu DiwaspadaiDistribusi spasial b-value. (BMKG)

Ia mengatakan, distribusi spasial b-value merupakan gambaran hubungan antara frekuensi gempa dan magnitudo. Terdapat beberapa titik yang sudah merilis gempa besar (warna memerah pada gambar) dan ada yang belum (warna biru).

Rinciannya adalah:

  1. Toba-Kepulauan Mentawai.
  2. Lampung, Selat Sunda, Banten, Jawa Barat (Sukabumi dan Lembang).
  3. Selatan Jawa Tengah-Jawa Timur.
  4. Selatan Bali.
  5. Flores.
  6. Majene-Mamuju (rilis).
  7. Sulawesi Tenggara, Buton.
  8. Teluk Tomini, Gorontalo, Tolitoli.
  9. Ambon (rilis).
  10. Sorong.

4. Mitigasi yang benar dapat mengurangi dampak gempa dan tsunami

BMKG Ungkap Daftar Daerah Potensi Gempa yang Perlu DiwaspadaiIlustrasi Berlindung Saat Gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Daryono menyebut, gempa dan tsunami merupakan proses alam yang tidak dapat dihentikan. Akan tetapi, dampak akibat bencana alam tersebut dapat diminimalisasidengan mitigasi yang benar dan sungguh-sungguh.

Misalnya, ia mengatakan, dengan membangun rumah tahan gempa dan menata ruang pantai yang aman tsunami.

"(Kemudian) Belajar selamat saat terjadi gempa dan tsunami, evakuasi mandiri tsunami, dan meningkatkan kemampuan dalam merespons peringatan dini," imbuhnya.