Ajak Penyintas Covid-19 Donasikan Plasma Konvalesen, JK: Satu Orang Bisa Selamatkan 2 Nyawa

Ajak Penyintas Covid-19 Donasikan Plasma Konvalesen, JK: Satu Orang Bisa Selamatkan 2 Nyawa

Terbaiknews - - Ketua Umum Palang Merah Indonesia ( PMI) Jusuf Kalla meminta lebih banyak penyintas Covid-19...

, - Ketua Umum Palang Merah Indonesia ( PMI) Jusuf Kalla meminta lebih banyak penyintas Covid-19 mendonasikan plasma konvalesen untuk membantu pasien Covid-19.

Hal itu disampaikan Jusuf Kalla menyusul kurangnya stok plasma konvalesen yang dimiliki oleh PMI untuk memenuhi permintaan setiap hari.

Saat ini, lanjut Kalla, PMI hanya bisa memenuhi 40 kantong plasma, padahal permintaan mencapai 200 kantong plasma konvalesen setiap hari.

"Untuk itu kita harapkan kesediaan para penyintas Covid-19 yang memenuhi syarat untuk mau mendonasikan plasmanya. Setiap orang penyintas cukup meluangkan waktunya 40 menit mendonasikan darahnya dan itu bisa menyelamatkan 2 nyawa," jelas Kalla pada acara Aksi 1048 Donor Nasional Terapi Plasma Konvalesen BUMN di Kantor Pusat Pertamina Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin (8/2/2021).

Tanya Jawab soal Plasma Konvalesen, Syarat Jadi Donor hingga Alur Permintaan untuk Pasien Covid-19

Kalla meminta masyarakat penyintas Covid-19 bisa donasikan plasmanya di 34 Unit Donor Darah di seluruh wilayah Indonesia.

Kalla juga menyebut bahwa personel PMI sudah terlatih untuk mengelola plasma konvalesen. Sehingga keselamatan pemberi dan penerima dipastikan aman.

Selain itu, Kalla melanjutkan, bahwa saat ini tidak semua pendonor plasma konvalesen dapat diterima. Sebab PMI menerapkan proses screening yang ketat.

"Dari 100 orang donor, rata-rata yang dapat diterima atau masuk kategori itu hanya 10-20 persen karena PMI sangat ketat melakukan screening demi keselamatan," paparnya.

Kalla juga menekankan upaya untuk menekan Covid-19 adalah mengurangi jumlah orang tertular dengan disiplin 3M, vaksinasi, serta terapi konvalesen yang merupakan terapi paling efektif untuk menyelamatkan pasien dengan kondisi kritis.