26 Teroris Tiba di Jakarta, Ada Anak Bomber Gereja Katedral Filipina

26 Teroris Tiba di Jakarta, Ada Anak Bomber Gereja Katedral Filipina

Terbaiknews - Ilustrasi: DIKAWAL KETAT: Densus 88 Antiteror membawa 23 tersangka teroris di Bandara Soekarno-HattaTangerangke Mako Brimob Kepala DuaDepok. (RIYANDI ZAHDOMO/JAWA POS)

JawaPos.com – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri telah tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, membawa 26 tersangka kasus terorisme. Pesawat yang ditumpangi mereka mendarat pukul 13.57 WIB.

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, 26 teroris ini berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan 19 orang, dan 7 lainnya dari Gorontalo. Seluruhnya adalah kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

“Mereka mempersiapkan diri melakukan latihan fisik, beladiri kemudian juga memanah, melempar pisau, dan menembak dengan senapan angin,” kata Rusdi di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Kamis (4/2).

Rusdi menuturkan, kelompok Gorontalo ini juga memiliki kemampuan merakit bom. Mereka telah merencanakan penyerangan ke Mako Polri, rumah dinas Polri dan rumah pejabat di Gorontalo.

“Juga berencana melajukan aksi perampokan pada beberapa toko di sekitar Gorontalo,” imbuhnya.

Sementara itu, kelompok Makassar juga sudah merencanakan berbagai aksi teror untuk mengganggu keamanan negara. Mereka memiliki mental untuk melakukan bom bunuh diri.

“Salah satu orang yang terlibat di kelompok ini adalah Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani pelaku pemboman gereja katedral di Zulu Filipina di 2019. Salah satu anaknya itu sekarang tertangkap,” jelas Rusdi.

Pasangan Rullie dan Ulfah diketahui memiliki anak-anak yang terlibat kasus terorisme. Satu anaknya ditahan di Filipina karena bergabung dengan kelompok Abu Sayyaf, satu anaknya di Syria, dan satu lagi ditangkap di Makassar.

Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris JAD yang Bakal Terbang ke Syria

Selain itu, Rullie dan Ulfah juga merupakan mertua Andi Baso, teroris yang terlibat kasus pengeboman gereja di Samarinda, Kalimantan Timur pada 2016 silam. “Artinya dari kelompok ini ada bapak, ibu, anak dan menantu terlibat terorisme,” pungkas Rusdi.

Para teroris ini selanjutnya langsung dibawa ke Rumah Tahanan (Rutan) Teroris, Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Mereka akan menjalani proses hukum atas pelanggaran pidana yang dilakukan.

Saksikan video menarik berikut ini: