Tak Ada Momen Libur Panjang, Apa Penyebab Lonjakan Kasus Baru Covid-19 di Jakarta?

Tak Ada Momen Libur Panjang, Apa Penyebab Lonjakan Kasus Baru Covid-19 di Jakarta?

Terbaiknews - - Provinsi DKI Jakarta kembali mencatat penambahan tertinggi kasus baru Covid-19 pada Minggu...

, - Provinsi DKI Jakarta kembali mencatat penambahan tertinggi kasus baru Covid-19 pada Minggu (7/2/2021) yakni 4.213 kasus.

Angka penambahan tertinggi sebelumnya terjadi pada 22 Januari 2021 yakni 3.792 kasus.

Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Jakarta hingga Minggu kemarin adalah 293.825 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 265.369 orang telah dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan sebesar 90,3 persen.

Lalu, 4.587 orang dilaporkan meninggal dunia dengan tingkat kematian sebesar 1,6 persen. Sementara itu, kasus aktif Covid-19 meningkat sebanyak 175 kasus sehingga ada 23.869 pasien tengah menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

UPDATE 7 Februari: Kasus Covid-19 Jakarta Tambah 4.213

Kasus baru Covid-19 di Ibu Kota meningkat walaupun tak ada momen libur panjang akhir pekan pada periode 1-2 minggu lalu.

Pasalnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, kasus Covid-19 selalu meningkat pada periode 1-2 minggu setelah masa libur panjang akhir pekan.

"Ada satu hal yang saya perlu juga sampaikan di sini bahwa setiap selesai akhir pekan yang panjang, masa liburan, kasus Covid selalu naik pada periode 1-2 minggu sesudah liburan itu," kata Anies melalui tayangan video yang disiarkan secara langsung melalui laman berbagi video Youtube, Jumat (5/2/2021).

Lantas, apa penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota jelang berakhirnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB)?

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan, lonjakan kasus itu disebabkan peningkatan kapasitas tes.

Pada Minggu kemarin, Dinkes DKI Jakarta melakukan tes PCR kepada 17.813 orang. Angka tersebut diklaim lebih 12 kali lebih banyak dari standar minimal yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Meskipun begitu, persentase kasus positif atau positivity rate di Ibu Kota masih tinggi dan melebihi batas ideal dari WHO yakni di bawah 5 persen.

Selama sepekan terakhir, positivity rate di DKI adalah 20,6 persen. Sementara itu, persentase kasus positif secara total adalah 10,5 persen.

Jakarta Tambah 4.213 Kasus Covid-19, Klaster Keluarga Mendominasi Penularan